Cerita Penari Muda Asal Kota Pisang Lumajang

Eny Gitta Saputri, pendiri sekaligus pengasuh Sanggar Tari Laras Saraswati. Foto: Istimewa/Visit Lumajang

Kabupaten Lumajang dikenal memiliki Warisan Budaya Tak Benda yaitu Tari Topeng Kaliwungu. Budaya seni tari tradisional yang perlu terus dilestarikan melalui peran Pemerintah Kabupaten Lumajang hingga pegiat budaya.

Sejumlah sanggar tari di Lumajang menjadi salah satu tempat untuk regenerasi penari muda agar bisa terus belajar dan melestarikan tari tradisonal seperti Tari Topeng Kaliwungu asli Kota Pisang, Lumajang, Jawa Timur.

Sanggar Tari Laras Saraswati Pasirian menjadi salah satu tempat yang membawa bibit-bibit penari handal di Lumajang. Pendiri sekaligus pengasuh Sanggar Tari Laras Saraswati, Eny Gitta Saputri yang mewujudkan mimpi melalui hobi menarinya.

Kesehariannya Gitta merupakan pelatih ekstrakurikuler tari di Sekolah Pelangi Kasih Kebonan dan SDN Bago 4. Kecintaannya pada dunia tari berawal dari sosoknya yang suka mengekspresikan perasaannya dengan menari.

"Saya itu gak mudah bercerita sama orang, jadi kalau misalkan saya sedih saya menari, misalkan saya seneng menari di depan kaca di rumah," tutur Gitta saat diwawancara di sela-sela latihan tari yang dilakukan di Balai Desa Pasirian.

Bakat menari Gitta semakin terasah melalui partisipasinya di grup jaranan, New Singo Barungo. Di grup tersebut Gitta terkadang diajak untuk membuat karya tari tradisional.

Menurut penuturan Gitta, awal perintisan Sanggar Tari Laras Saraswati hanya memiliki murid sebanyak 5 anak dari seusia anak kelas 9 sekolah menengah pertama.