Pertunjukan Sepi, Seniman Jaran Kencak Tetap Bertahan Menjaga Seni Tetap Lestari

Latihan grup Jaran Kencak Sri Setia Tresno di Desa Merakan. Foto via @visitlumajang

Jangan ngaku warga Lumajang deh kalau nggak tahu kesenian yang satu ini, yup! Jaran Kencak alias Kuda Kencak, kesenian asal Lumajang yang telah diakui secara nasional.

Sebelum ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda, kesenian Jaran Kencak seringkali ditampilkan di berbagai acara hajatan sampai karnaval Agustusan dan acara-acara Hari Jadi Lumajang (Harjalu).

Diakui atau tidak, animo masyarakat untuk mencintai dan mengundang kesenian tradisional di berbagai acara menurun setiap tahunnya, tergantikan dengan kesenian yang lebih modern dan praktis.

Belum lagi dampak pandemi setahun ini, pembatasan sosial membuat para seniman tradisional semakin tiarap. Meskipun demikian, semangat para seniman tradisional di beberapa desa di Lumajang ternyata tetap terjaga.

Salah satunya kelompok kesenian Sri Setia Tresno, yang lahir dan berkembang di Dusun Sumbergebang, Desa Merakan, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang.

Grup kesenian pimpinan Kp. Sunardi secara rutin tetap menggelar latihan secara berkala, setidaknya 2 minggu sekali di teras depan rumah yang sekaligus jadi basecamp mereka.

"Ya udah kadung cinta sama kesenian ini, jadi eman-eman kalau nggak dilestarikan," ungkap Kp. Sunardi yang serius mendalami kesenian kuda kencak sejak tahun 80-an ini.