Sejarah Pemandian Alam Selokambang, Danau Bekas Tempat Batu yang Terapung

Pemandian alam Selokambang. Foto via @visitlumajang

Kisah Dibalik Adanya Danau untuk Mandi Bernama Selokambang

Di rumah Demang Ploso yang tidak berpenghuni, Abdi Kinasih tergerak untuk mengamankan barang-barang berharga milik tuannya. 

Sembari mencari sang tuan Abdi Kinasih berniat untuk menitipkan barang yang dibawanya berupa cepu-cepu milik Demang Ploso di Padepokan Teposono milik Mpu Teposono. 

Bersama Mpu Teposono dan lima cantriknya, Abdi Kinasih berencana untuk menyimpan cepu-cepu yang berisi perhiasan berharga di balik batu besar di tepi danau.

Mpu Teposono mengambil keris Aji Pameleng dan bersemedi meminta kepada yang Maha Agung agar batu besar itu bisa terangkat. 

Anehnya batu besar itu meluncur ke tengah danau, terapung-apung tertiup angin, sedangkan abdi kinasih dan beberapa cantrik menggali lubang bekas batu itu berada dan menyimpan cepu-cepu itu. 

Setelah bertahun tahun danau kecil tempat batu terapung itu semakin melebar, batu terapung itu lama-kelamaan habis terguyur oleh air hujan. 

Sehingga tinggalah danau yang sering dikunjungi penduduk digunakan untuk mandi. Dan tempat ini diberi nama Selokambang.