Rinding, Alat Musik Tradisional Harpa Mulut dari Lumajang

Sardula Kelana saat menyerahkan Rinding sebagai koleksi Museum Daerah Lumajang. Foto via @visitlumajang

Masa Depan Alat Musik Rinding di Tangan Para Pemuda 

Setelah menjadi alat sarana untuk berdoa Rinding mengalami pergeseran fungsi menjadi alat pengusir hama. Karena suara yang dihasilkan yang terdengar seperti hewan cenggeret membuat hama merasa terganggu.

Di era modern seperti sekarang fungsi Rinding bergeser kembali menjadi alat musik. Setiap Rinding menghasilkan satu nada tunggal ketika dilakukan tes dengan alat pengukur nada.

Rinding juga bisa dimainkan bersama alat musik lain. Alat musik tradisional seperti bambu tiup atau celempung bisa juga alat musik modern seperti gitar atau menggabungkan Rinding dengan musik DJ.

Untuk melestarikan alat musik Rinding salah satu konservator alat musik di Lumajang sekaligus narasumber artikel, Sardula Kelana berusaha memperbanyak Rinding agar bisa disebarluaskan salah satunya dengan cara dijual.

Tak hanya di Indonesia, Rinding juga diminati oleh seniman luar negeri. Beberapa waktu lalu, sekitar 50 buah Rinding dikirim ke Amerika Serikat dan Prancis.

Sardula Kelana berharap untuk bisa memulai sebuah festival atau event Rinding di Kabupaten Lumajang. Tujuannya untuk lebih mengenalkan alat musik tradisional ini ke kalangan muda.

Sampai saat ini Sardula Kelana masih berusaha untuk mengenalkan alat musik Rinding ke kalangan anak muda di Kabupaten Lumajang agar bisa melestarikan alat musik tersebut.